Advertisement
Search by category:
!-- Header -->
Lumajang Pariwisata Politik & Pemerintahan

Dispar Lumajang Jadi Sorotan

Wabup : Kita Masih Boleh Melakukan Mutasi

LUMAJANG – Dalam acara Ngopi Bereng Forkopimda, di salah satu Kafe di Lumajang, Sabtu (15/4/2023) malam Minggu, Dinas Pariwisata menjadi salah satu topik menarik dan kritikan wartawan serta evaluasi dari Bupati dan Wakil Bupati Lumajang.

Kritik konstruktif dan masukan disampaikan oleh Jurnalis Senior, Abdul Fatah dan Syamsudin Nabilah. Mereka menyoroti PAD Dinas Pariwisata yang berbanding terbalik dengan anggaran yang dikeluarkan. Belum lagi Bidang Ekraf Dispar yang selama ini juga tidak ada progres program yang jelas, baik dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.

“Dinas Pariwisata belum mampu menjadikan Pariwisata atau destinasi wisata menjadi icon Lumajang. Padahal, Lumajang memiliki banyak tempat wisata bagus dan menarik seperti B29, Segi Tiga Ranu dan lainnya”, ujar Udin, panggilan karib Syamsudin Nabilah.

Dia juga memaparkan soal keamanan di Lumajang yang perlu mendapat atensi serius dari aparat kepolisian, terutama curwan dan curanmor.

“Bapak Kapolres, masyarakat Lumajang akan merasa aman jika tidak ada maling sapi dan curanmor, Begal. Maka dari itu, dua kejahatan ini perlu penanganan ekstra”, paparnya.

Mantan Wartawan Harian SURYA ini mengapresiasi Kapolres Lumajang. Pasalnya, baru 3 bulan menjabat sudah mulai menampakkan taringnya. Bahkan, pelaku curanmor, penadahnya, dan komplotan maling sapi,  mulai dibabati.

Sementara Cak Fatah, menyoroti soal maraknya lagi rentenir yang berkedok koperasi. Dulu Bupati dan Wakil Bupati getol memberantas koperasi ilegal ini. Tapi setelah itu hilang.

“Awalnya gerakannya bagus, tapi dinas dibawahnya ini tidak banyak menindak lanjuti”, tukasnya.

Bupati dan Wakil Bupati Lumajang menyampaikan terima kasih atas masukan dan kritikan para wartawan. Pihaknya akan melakukan evaluasi atas kinerja Dinas Pariwisata khususnya, dan dinas – dinas lain yang dianggap tidak ada progres signifikan atas programnya selama ini. Bahkan khusus Dinas Pariwisata, Bunda Indah mengaku telah menegurnya.

“Kita, saya dan Cak Thoriq pernah menegur Dinas Pariwisata agar lebih serius mengelola destinasi wisata terutama yang dikelola oleh pemerintah daerah”, ujarnya.

Bunda Indah dan Cak Thoriq berjanji akan secepatnya mengevaluasi seluruh kinerja jajaran Dinas Pariwisata Lumajang. Baik kepala dinas, kabid, kasi, dan seluruh personil lainnya.

NGOPI BARENG: Forkopimda Lumajang saat menggelar acara Ngopi Bareng di Kafe Saujana bersama media Lumajang. RED

Ketika ditanya progres pengembangan sejumlah lokasi wisata di Kabupaten Lumajang yang belum menunjukkan kemajuan signifikan, Cak Thoriq dan Bunda Indah, menjelasakan, pasca Covid 19 dan kebangkitan perekonomian, Dinas Pariwisata Lumajang kurang maksimal dalam mengembangkan sejumlah potensi wisata. Salah satu contonhnya pengeloaan Selokambang.

Oleh karena itu, sebelum jabatannya berakhir Oktober mendatang, keduanya akan mengevaluasi seluruh kinerja Dinas Pariwisata.

“Kami masih ada sisa waktu untuk melakukan evaluasi. Dan diaturannya kita bisa dan boleh melakukan mutasi. Dinas Pariwisata dan dinas-dinas yang lain perlu berbenah”, paparnya.

Sementara itu, Kapolres Lumajang, AKBP Boy Jackson S,S.H.,S.I.K.,M.H, mengatakan, pihaknya lebih mengutamakan tindakan pencegahan. Dia berkomitmen akan membuat masyarakat Lumajang aman dari segala bentuk tindakan kriminal, terutama curanmor dan curwan.

“Tentu saja kita akan lebih mengutamakan tindakan pencegahan dan cara-cara humanis. Karena masing-masing pimpinan itu kan punya style. Jangan khawatir, soal curanmor misalnya, kita akan sisir sampai ke desa-desa”, tuturnya.

Selain diskusi mengenai  pariwisata, keamanan, pertanian (pupuk), koperasi illegal, juga muncul masukan soal hubungan kemitraan antara media dengan Forkopimda. Hubungan ini perlu dibangun kembali agar lebih baik untuk kemajuan Lumajang. GUS-RED

Post Comment

  Canva Pro Crack Filmora Pro Crack Spotify Premium Free Download Tradingview Premium Free